TENTANG ADANI I

Tuesday, May 31, 2005

Danau Mendota dan main sepeda

Kami sekeluarga sangat terharu mendapat banyak sekali ucapan doa dan belasungkawa dari teman-teman semua bagi almarhum ayahanda kami. Sekali lagi terima kasih banyak. Meski masih dalam suasana duka, hidup tetap harus berjalan, sehingga sejak akhir minggu ini kita mulai banyak kegiatan.

Image hosted by Photobucket.comHari jumat kemarin walaupun cuaca agak mendung, tapi kok badan udah rasa nggak enak, pingin gerak gitu. Sekitar jam 11 pagi saya ajak mbak Tutut untuk jalan-jalan keliling Eagle Heights. Capek muter-muter, kita mampir ke Danau Mendota. Letaknya nggak jauh dari lingkungan apartemen. Hanya diseberang jalan. Ya sekitar 10 menit jalan kaki dari rumah.

Sebelum sampai ke tepi danau, harus melalui view area di pinggir tebing. Kalau lihat danau dari situ, wuih.... bagus deh :). Banyak kapal dan perahu lagi berlayar di danau.

Image hosted by Photobucket.comSebenarnya tepi danau yang kita datangi nggak luas, selebihnya ya danau dibatasi oleh tebing-tebing. Tapi karena dekat dengan apartemen ya cukuplah untuk refreshing :). Fasha pas sampai disana langsung ambil batu-batu kecil terus dilempar ke danau. Di danau sini tepinya batu-batu kecil, bukannya pasir kayak dipantai :). Kadang malah Fasha ambil segenggam batu terus disiram ke kepalanya :P. "Wah, kotor kan, sayang...". Mungkin dikira shower kayak pas lagi mandi.

Makanya saya suka takut juga kalau Fasha main kolam pasir. Ya itu, pasirnya kan bisa masuk ke mata kalau Fasha pakai acara siram-menyiram pasir. Tapi kok Fasha nggak kapok-kapok ya...:).

Image hosted by Photobucket.comTerus acara jalan-jalan berlanjut hari jumat sore. Tapi kali ini jalan-jalannya pakai sepeda. Mumpung hari jumat udaranya lagi bagus. Jadi sore-sore mas Dadit ngebersihin sepeda. Selain kotor, rantai sepedanya juga mulai berkarat. Soalnya si sepeda kita taruh diluar aja pas winter. Bukannya males masukin ke dalem apartemen, tapi memang nggak ada tempat. Apartemennya mungil sih.... :)

Image hosted by Photobucket.comSelain ngebersihin juga ada acara pompa-memompa. Kelamaan nggak dipake jadi kempes deh bannya :P. Nah, Fasha isengnya muncul. Ayahnya belum sempet mompa sepeda keburu si pompa dibawa kemana-mana. Tiap ayahnya mau ambil, Fasha langsung lari sambil geret pompa.

'apa yang dipompa, nak...?'

Untuk naik sepeda, rollerskate, scooter, pokoknya segala sesusatu yang berbau roda selain mobil, di Madison disarankan pakai helm, pelindung siku dan lutut. Tapi kita agak-agak bandel. Fasha aja yang kita pasangin helm :P. "Maafkan bunda ya, Nak. Itu kan demi keselamatan Fasha juga :)".

Image hosted by Photobucket.comKita cuma keliling-keliling lingkungan sini aja. Niatnya sih sampai ke deket kampus, tapi apa daya perut udah keburu laper. Jadinya langsung puter balik ke rumah :P. Tapi Fasha tetep nggak mau masuk rumah, jadinya malah main sepeda sendiri deh dengan sepeda roda tiga.

'kring...kring...goes...goes...'

Untuk bawa anak kecil pakai sepeda, disini dijual beberapa macam alat. Yang pertama pakai kursi khusus anak-anak yang bisa dipasang di sepeda seperti yang kita pakai. Kita memang pilih pakai Child Classic Carrier untuk angkut Fasha selain murah, gampang, juga Fasha bisa satu sepeda dengan ayahnya, jadinya lebih dekat dan aman.

Selain itu ada juga yang pakai seperti gerobak dikaitkan di belakang sepeda, namanya bike trailler. Selain harganya mahal, jadinya sepedanya akan lebih panjang. Tapi kalo kita bawa anak belanja dan pakai gerobak itu, barang belanjaan kita bisa ditaruh di dalam gerobak sama anak kita. terus kalo ada hujan atau cuaca lagi kurang bagus si anak akan lebih terlindung.

Yang terakhir ada yang namanya pathfinder-bicycle trailer. Biasanya ini dipakai untuk anak yang lebih besar yang pingin mengayuh sendiri sepedanya. Sepeda anak sambungan ini dipasang dibelakang sepeda kita. Sebenarnya kerjanya mirip sepeda tandem, tapi yang dibelakang khusus anak.

Kita senang sekali dengan adanya kursi khusus anak-anak itu. Jadinya kita bisa jalan-jalan sekeluarga lumayan jauh tanpa harus pakai mobil. Sekalian olahraga dan refreshing. Kita bisa senang-senang bertiga deh... :D

Semenjak kita ajak Fasha jalan-jalan pakai sepeda, Fasha seperti ketagihan. Tiap hari pasti ambil helmnya sendiri terus minta dipasangin, habis itu merengek-rengek minta keluar naik sepeda. Meski cuaca lagi mendung atau hujan, tetep aja minta dipasangin helm :D. Ada-ada aja nih Fasha.... :D




Wednesday, May 25, 2005

In Loving Memory of Father

Hari Selasa 24 Mei, 2 hari yang lalu kami sekeluarga mendapat kabar duka dari keluarga di Yogya. Ayahanda mas Dadit, Bpk. H. Mubyarto bin Martodinoto wafat pada pukul 14.00 WIB dalam usia 66 tahun. Kami mendapat kabar duka tersebut pada pukul 2 malam waktu Madison.

Foto diambil pada saat jenazah memasuki Gedung Balairung UGM untuk penghormatan terakhir. (Doc. Suara Merdeka).

Pada hari sabtu tanggal 21 Mei bapak seperti biasa jalan pagi pukul 5.oo. Tetapi selang 10 menit kemudian sudah kembali ke rumah dengan mengeluh dada sakit dan nafas sesak. Bapak sempat mandi dan sarapan, lalu pada pukul 7 pagi beliau datang ke RSUP dr Sardjito untuk check up. Oleh dokter bapak didiagnosis gagal jantung ringan dan paru-paru basah dan langsung diminta rawat inap di ICCU.

Hari sabtu malamnya bapak sempat minta mas Toni, kakak mas Dadit untuk berkomunikasi dengan kami di Madison dengan menggunakan web cam. "Bapak kangen dengan Fasha" katanya. Kami bisa melihat kondisi bapak di RS dan bapak dapat melihat kami terutama Fasha meski dengan webcam yang gambarnya pada saat itu terputus-putus. Kondisi bapak saat itu menggunakan oksigen dan masih dapat makan bubur dan berkomunikasi dengan baik.

Pada hari minggu kami juga masih bisa melakukan hubungan dengan bapak di Yogya melalui webcam. Kondisi beliau juga sama dengan hari sabtu kemarin. Dokter merencanakan bapak akan dirawat di RS 5 hari sesuai dengan program pengobatannya, tetapi Tuhan berencana lain. Pada hari senin 23 Mei jam setengah 11 malam waktu Madison kami mendapat kabar melalui SMS bahwa kondisi bapak menurun. Dokter sudah memasang ventilator karena bapak kembali mendapat serangan jantung dan nafasnya sesak.

Setelah itu kami terus berkomunikasi dengan keluarga di Yogya mengikuti dari jauh perkembangan bapak. Pada pukul 2 malam, sehingga hanya berjarak sekitar 3 jam dari pemasangan ventilator, bapak dinyatakan meninggal dunia.

Mas Dadit dan saya tidak dapat berkata-kata. Kejadian itu begitu cepat. Rasanya baru kemarin bapak meminta untuk 'webcam-an', sesaat kemudian bapak sudah dipanggil Yang Kuasa. Kami hanya bisa berdoa memohon dibukakan jalan selapang-lapangnya bagi almarhum bapak.

Peristiwa duka ini yang kedua kalinya bagi mas Dadit selama tinggal di Madison. Dan kedua-duanya tidak dapat 'ditemui' oleh mas Dadit pada saat-saat terakhir. Peristiwa duka yang pertama sewaktu wafatnya almarhumah ibu saya, Ny. Hj. Sri Hidayati Sarwoko satu tahun yang lalu.

Sangat berat bagi kami untuk menerima peristiwa ini. Tiada yang dapat menyegerakan dan tiada seorangpun dapat menahannya bila Allah telah menghendaki hamba-Nya untuk kembali.

Mari kita ambil hikmah dari kejadian-kejadian ini untuk mengingatkan kembali diri kita bahwa kehidupan manusia di dunia bukanlah sesuatu yang abadi, dan kita semua akan dipanggil kembali menghadap Allah SWT nantinya. Semoga Allah menerima segala amal kebajikannya dan mengampuni dosa2 semasa hidupnya. Serta memberikan ketabahan dan keikhlasan kepada sanak keluarga yang ditinggalkannya.

Image hosted by Photobucket.comTerima kasih atas doa teman-teman yang hadir di acara selamatan pada hari selasa 24 Mei malam, yaitu mbak Genti-mas Joko dan Rachel, Tia-Emil dan Dylan, mas Irawan dan mbak Tutut, mbak Yuni-mas Ridwan dan Anisa-Ardi, pak Dustin, bu Ellen, pak Pras, mbak Arini dan Amanda, Niar-Joko dan Gayda, Dani-Angki, Amelia, Sisca, Nick, Sakti-Steve, mbak Ketty-Chris dan Astrid, juga bu Djarwo, mas Fajar dan mbak Fitri.

Image hosted by Photobucket.comJuga terima kasih kepada teman-teman yang mengirimkan ucapan duka cita dan doa melalui telepon, email dan blog ini. Semoga doa dan kebaikan hati teman-teman semua dibalas dengan nikmat dan pahala yang berlipat ganda oleh Allah SWT. Amien.

Dalam kesempatan ini Mas Dadit juga menulis ucapan terima kasih singkat bagi teman semua dan doa bagi almarhum :

Terima kasih atas perhatian, simpati dan dukungannya. Memang suatu cobaan berat yang kita tahu akan datang kapan saja. Meskipun hal tersebut adalah satu hal yang sudah saya coba antisipasi pada saat awal keberangkatan ke Madison namun tetap kita tidak pernah tahu bagaimana beratnya sampai hal tersebut betul-betul menimpa kita. Jauh dari keluarga untuk bersama-sama merasakan duka dan bersama-sama saling mengisi rasa kehilangan kita.

Insya Allah kami ikhlas dan mohon doanya supaya kami tetap dekat dengan Allah untuk berusaha melengkapi peninggalan Bapak sebagai anak yang sholeh yang selalu mendoakan orangtuanya. Sangatlah jelas bagaimanapun kita adalah sangat kecil di hadapan Allah sehingga tak lain hanya bisa menerima dan terus dekat dengan Allah agar kami senantiasa diberi petunjuk dan kekuatan oleh-Nya. Amien Ya robbal Alamin.

Tuesday, May 24, 2005

Berita Duka Cita

إنّا لله وإنّا إليه راجعون

ANNA ‘ABDUKA IBNU ‘ABDIKA IBNI AMATIKA FII QABDHATIKA NAASHIYATII BIYADIKA MAADHIN FIYAA HUKMUKA ‘ADLUN FIYYA HUKMUKA ‘ADLUN FIYYA FADHAAUKA AS-ALUKA BIKULLI ISMIN HUWA LAKA SAMMAITA BIHI NAFSAKA AU ANZALTAHU FII KITAABIKA AU ‘ALLAMTAHU AHADAN MIN KHALQIKA AWISTA ‘TSARTA BIHI FII ‘ILMIL GHAIBI ‘INDAKA AN TAJ’ALAL QUR’ANA NUURA SHADRII WARABII’A QALBII WAJILA-A HUZNII WADZAHAABA HAMMII

Artinya :

“ Aku adalah hamba-Mu, anak hamba-Mu (perempuan), yang dalam genggaman-Mu lah ubun-ubunku, hukum atau ketentuan-Mu berlaku, yang berlaku sesuai dengan tangan (kekuasaan)-Mu, keputusan-Mu adalah adil. Aku mohon kepada-Mu dengan (menyebut) tiap-tiap nama yang Engkau berikan kepada diri-Mu, atau yang Engkau turunkan pada Kitab-Mu, atau yang Engkau ajarkan pada seorang dari makhluk-Mu, atau yang Engkau simpan dalam perbendaharaan ghaib dari ilmu-Mu, agar Engkau jadikan Al-Qur’an sebagai cahaya dadaku, taman hatiku, pengusir dukaku, dan penolak kesedihanku”.

**************************************

Assalamualaikum Wr Wb,

Innalillahi Wa Inna Illaihi Raji’un

Image hosted by Photobucket.com


Untuk kedua kalinya selama di Madison, US, kami sekeluarga besar membaca doa duka cita diatas atas kuasa Allah SWT memanggil kembali anggota keluarga kami tercinta.

Telah meninggal dunia ayahanda mas Dadit, Bapak H. Mubyarto bin Martodinoto pada hari Selasa tanggal 24 Mei 2005 jam 14:00 WIB dalam usia 66 tahun. Beliau meninggal setelah dirawat 3 hari di ICCU RS Dr. Sardjito Yogyakarta. Mohon bantuan doa dari rekan-rekan semua supaya jalan ayah kami dimudahkan dan kami keluarga besar yang ditinggalkan senantiasa dekat dengan Allah SWT. Amin Ya Robbal Allamin.

Wassalammualaikum Wr Wb.

Dadit - Heni - Fasha

Yard Sale, Bandung Restaurant dan Potong Rambut

Kegiatan wiken kali ini cukup sibuk. Udara sudah mulai panas. Suhu sudah berkisar 70-75 F. Enak lah dibuat maen-maen diluar rumah. Makanya sabtu-minggu kemarin ini kita banyak kegiatan.

Image hosted by Photobucket.comDimulai hari sabtu pagi jam 8 di lingkungan komplek apartemen Eagle Heights tempat kita tinggal diadakan yard sale. Di yard sale, banyak orang yang menjual barang-barang baik yang masih baru maupun barang bekas tapi yang masih layak pakai lho. Umumnya mereka sih menjual barang bekas seperti baju, sepatu, komputer, tv, mainan anak, dll. Seru dan heboh banget ! Pembelinya nggak hanya dari lingkungan apartemen, tapi banyak juga dari luar. Soalnya pengumuman adanya yard sale disini sampe masuk koran lokal segala.

Image hosted by Photobucket.comKita sebenernya punya beberapa barang yang sudah tidak terpakai lagi tapi masih bagus. Berhubung saya dan mas Dadit baru pertama kali ini merasakan yard sale di komplek, jadinya nggak tau gimana cara menjualnya. Apalagi kita berdua nggak ada yang bakat dagang.... Nah, untungnya ada temen yang juga mau jual barang-barangnya, namanya mbak Genti, kita titip barang-barang kita sama dia. Lagian yang kita titip cuma sedikit seperti telpon dan vacuum cleaner. Lucu lah kalo kita nggelar tiker terus dagangannya sedikit....
Keterangan foto : Fasha, Rachel (9 tahun) dan Mbak Genti (mommynya Rachel).

Laku? lumayanlah... yang penting bagi kita sih barangnya keluar dari rumah. Habis menuh-menuhin rumah... Lucunya, ternyata barang dagangan saya ada yang dibeli sama temen dari Indonesia dan dagangannya mbak Genti ada yang dibeli kita. Jadinya ya barang-barang itu muter-muter ke kita-kita juga, hehehe...

Image hosted by Photobucket.comTerus malamnya kita sekeluarga makan malam dengan temannya mas Dadit satu kampus yang akan kembali ke Jepang karena studinya sudah selesai. Namanya Kiyo. Kita mengajak makan ke Bandung Restaurant, satu-satunya restoran masakan Indonesia di Madison. Nah, si Kiyo ini ternyata baru kali ini merasakan makanan Indonesia. Wah, padahal hari senin ini mau kembali ke Tokyo, jadinya ini sangat berkesan bagi dia. Kita pesan rendang, sate kambing, vegetable soup, lumpia dan kerupuk. Hm,.... sedaaapppp :D.

Image hosted by Photobucket.comFasha disana susah makan, maunya makan kerupuk terus. Emang sih kalo sama yang namanya kerupuk Fasha senengnya minta ampun :). Tapi pas kembali ke rumah, Fasha saya beri yogurt, cukuplah untuk mengganjal perut. Saya pernah baca dari majalah Parents, kalau anak kelewatan 1 kali makannya ya nggak papa, itu tidak membuat si anak kurus kok.

Di restoran Fasha bukannya makan eh,... malah maen cellphone. Mau SMS kali, hehehe...:D. Emang nih, anak jaman sekarang kecil-kecil udah sadar teknologi. Kalau di rumah juga suka maen telpon sama komputer. Malah kalau kita lagi telpon Fasha juga gaya pakai telpon.

Image hosted by Photobucket.comIni ada foto pas ayahnya lagi terima telpon Fasha ikut-ikutan juga gaya pake telpon. Mana kakinya nangkring lagi seperti di warung kopi :D.

Lalu hari minggu pagi pas bangun kok ngelihat rambutnya Fasha udah gondrong gitu. Apalagi ini kan udah mau summer, pastinya Fasha kepanasan dengan rambut gondrong. Biasanya kita motongin rambut Fasha pas lagi bobok, ya cuma ngerapiin rambut sih. Rambutnya dibiarkan lebat dan berponi.

Pagi itu saya bilang ke mas Dadit gimana kalo motong rambutnya Fasha pakai clipper, itu tuh alat motong rambut elektrik yang bisa langsung diset mau berapa panjangnya. Mas Madit setuju, langsung deh saya siap-siap. Fasha belum mandi dan belum saya beri makan. Soalnya kalau sudah makan, siapa tau Fasha nanti nangis bombay malah jadinya makanannya keluar lagi.

Terus disiapkan alat-alat potong rambut dan DVD. Loh kok? Menurut Yanti, waktu motong rambut Naila dulu pake nonton tv, jadinya nggak sadar kalo rambutnya dipotong. Thanks ya Yan ;). Fasha kan suka banget sama yang namanya Barney, jadinya kita pasang DVD Barney. Yang bertugas motong ayahnya, saya kebagian megangin kaki dan tangannya.

Image hosted by Photobucket.comPertama-tama sih anteng, tapi lama-lama sadar juga kalo rambutnya dipotong langsung deh berontak. Ayah dan bunda sampe kelabakan nih motongnya. Prosesi potong rambut nggak lama, srek... srek... srek... langsung jadinya cepak ! Ini kita beri foto Fasha sebelum dan sesudah dipotong.

Before



Image hosted by Photobucket.comImage hosted by Photobucket.com

After

Saturday, May 21, 2005

Kamar Baru Fasha

Alhamdulillah, akhirnya proyek yang dulu tertunda jadi juga *pfhiuh*. Proyek apaan sih...? Itu loh, buat kamarnya Fasha. Maksudnya kamar kerjanya mas Dadit itu kita rubah jadi kamar tidurnya Fasha. Ternyata untuk ngerubah kamar itu perlu waktu beberapa hari. Duh, capeknya...

Image hosted by Photobucket.comImage hosted by Photobucket.com

Image hosted by Photobucket.comApalagi kita sengaja buat seprai yang matching dengan kordennya. Wah, si bunda banyak maunya nih :). Susah dong cari yang kembaran seperti itu. Jadinya saya mesti jahit dan jahit dan jahit.... :). Mana pas jahit diganggu Fasha lagi. Jadinya lama deh....

Tapi pas tahu hasil akhir kamarnya, wah.... lumayan juga laahhhh. Semua capek jadi hilang. Kita emang nggak bisa ngecet kamar warna-warni ataupun pasang wall paper sesuai keinginan kita. Maklum, apartemen sewa sih, hihihi ...:). Jadinya temboknya berkesan minimalis. Yang penting sudah nyaman dan Fasha sudah bisa bobok sendiri deh jadinya :).

Image hosted by Photobucket.comSudah hampir seminggu Faha menempati kamar barunya. Fasha juga sudah mulai senang main di sana. Beberapa mainan Fasha yang tadinya menuh-menuhin ruang keluarga kita ungsikan ke kamarnya. Selain supaya ruang keluarga lega juga biar Fasha mulai 'kenal' kamarnya. Tia kasih saran kalau sebaiknya anak nggak hanya tidur di kamarnya, tapi juga main dan belajar disana. Biar si anak merasa 'ini lho kamar saya'. Thanks ya Tia ;-).

Terus saya juga naruh meja belajar di kamar. Maksudnya kalau mau coret-coret sudah dimeja itu aja. Nggak usah pakai acara coret-coret tembok lagi deh. Eh, malah meja belajarnya bukan untuk coret-coret malah dijadikan injakan untuk melihat ke luar jendela ...:(. Duh, gimana sih Fasha... itu meja bukan untuk diinjak dong sayang....

Image hosted by Photobucket.comKalo bobok Fasha juga sudah mulai mau bobok sendiri. Yang lega ya saya deh. Maksudnya kegiatan sebelum boboknya Fasha sudah teratur. Kalau dulu kan pas mau bobok harus digendong-gendong, bobok sambil ditepuk-tepuk, dinyanyiin yang kalau direkam bisa jadi satu kaset, hehehe..., yang ada bunda malah capek. Tapi alhamdulillah sekarang sudah mulai berubah.

Begini lho, sebelum Fasha bobok saya gelar bed cover disamping tempat tidurnya. Soalnya tempat tidurnya itu kecil, toddler bed. Jadinya nggak muat untuk 2 orang. Lalu saya bacakan buku cerita dan Fasha sambil tiduran disamping. Nggak lama kemudian langsung deh Fasha bobok. Kadang malah Fasha yang 'bacakan' ceritanya sambil nunjuk-nunjuk gambarnya, hehehe... lucu deh kalo pas begitu. Malah sekarang sudah bisa milih buku ceritanya. Fasha langsung ambil dari lemari buku mana yang mau dibacakan. Wah, saya dan ayahnya seneng banget lihatnya :D. Pindah bobok di kamarnya sendiri banyak untungnya bagi perkembangan Fasha :). Alhamdulillah.....

Saya pernah coba cara Supernanny atau Nanny 911 yang sekarang lagi ngetrend. Itu tuh, yang anaknya di taruh di tempat tidur terus kita tungguin tanpa eye contact. Caranya bagus, tapi pas saya terapkan ke Fasha yang ada malah nangis bombay terus ujung-ujungnya malah muntah. Iya, Fasha kalau nangis kelamaan jadinya keluar semua makanannya. Lalu katanya mas Dadit, kita usaha pakai cara kita sendiri aja deh. Kita memang pingin Fasha tidur di kamar sendiri tapi bertahap caranya. Pelan-pelan. InsyaAllah Fasha nantinya bisa bobok sendiri tanpa ditunggui bunda :).

Monday, May 16, 2005

Teman lama dan Isengnya Fasha

Hm...mulai dari mana ya ceritanya :). Lima hari ini kita lumayan banyak kegiatan nih. Oke deh, dimulai satu-satu ya ceritanya....

Image hosted by Photobucket.comHari kamis kemarin kita diundang acara housewarming di tempatnya mas Fajar dan mbak Fitri. Mereka itu sebenarnya bukan orang baru di Madison. Mas Fajar dulunya student di UW Madison juga. Kemudian 4 tahun yang lalu mereka pindah ke Seattle untuk melanjutkan S3 nya. Nah, sekarang mereka kembali lagi ke Madison untuk 1 tahun kedepan. Tempat tinggal mereka masih satu lingkungan apartemen dengan rumah kita. Nggak jauh laahhhh..... masih di dalam Eagle Heights juga.

Keterangan foto kiri-kanan : Mas Dadit dan Fasha, Jim, Mas Fajar dan Pak Dustin.

Image hosted by Photobucket.comDi acara housewarming itu yang diundang teman dekat saja. Tamunya cuma 7 orang termasuk Fasha. Pesta sederhana. Kita ngumpul mulai dari jam 5 sore sampai jam 9 malam. Lama juga ya :D. Fasha seneng banget, lari-larian di rumahnya mas Fajar. Meski ukuran rumahnya sama dengan punya kita, tapi karena mereka belum banyak barang dan belum punya anak jadi kesannya luas. Lalu entah karena kecapekan atau sudah lewat jam tidur, Fasha bobok disana :). Apalagi boboknya dipelukan bunda, wah .... nyenyak deh :).

Image hosted by Photobucket.comCerita yang lainnya sudah seminggu ini Fasha kedatangan teman lama. Namanya Rachel. Rachel ini sampai 8 bulan yang lalu masih tetanggaan sama kita rumahnya. Kemudian dia ikut pindah orangtuanya, mas Joko dan mbak Genti ke Pullman, Washington State, karena mas Joko menjadi Assistant Professor di Washington State University.

Nah, sekarang dia datang ke Madison, karena mau summer vacation ke Indonesia dan berangkatnya dari Madison. Fasha seneng setiap ketemu Rachel. Loncat-loncatan, main chase and tag, nyanyi-nyanyi, joget-joget, seru lho.. ! Apalagi Rachelnya anak tunggal jadinya dia sayang banget sama Fasha. Satu lagi harapan saya dengan adanya Rachel disini supaya Fasha bisa lebih lancar bicaranya. Hihihi,... dimanfaatin nih.

Kegiatan kita lainnya yaitu beres-beres rumah. Bukan berarti rumah kita kotor lho, hehehe... Tapi ini kan udah ganti musim, jadi baju-baju juga mesti ganti. Nggak enaknya tinggal di negara empat musim tiap ganti musim ya mesti ganti baju. Tiap ganti musim saya selalu mengatur baju-baju di lemari. Baju winter disimpan, terus ganti ke baju spring. Begitu seterusnya.

Untuk bajunya Fasha saya agak sedih juga nih nyimpennya. Soalnya baju winter yang Fasha pakai sekarang kalau dipakai untuk winter berikutnya ya sudah nggak muat. Begitu juga dengan baju-baju Fasha untuk fall, spring dan summer. Jadinya kita boros beli baju Fasha. Jadinya baju Fasha yang baru dipake 3 bulan dan masih bagus mesti dimasukkan kotak dan nggak bisa dipakai untuk tahun depan deh, hik...hik...

Kemudian baju-baju kita yang lama yang sudah tidak akan dipakai lagi 'disingkirkan'. Maksudnya kita donasikan ke Goodwill thrift store. Barang-barang yang udah lama nggak kepakai seperti furnitur yang dari dulu cuma disimpen aja juga kita donasikan. Habis daripada menuh-menuhin rumah dan gudang, khan masih bisa berguna bagi orang yang membutuhkan. Sebenarnya disini ada yang namanya garage/yard sale, barang-barang yang tidak terpakai tapi masih layak guna bisa dijual di garasi atau di halaman rumah. Tentunya dengan harga murah. Tapi saya dan Mas Dadit tidak berbakat dagang, iya kalau barangnya laku, kalau nggak kan yang repot kita juga. Daripada ambil resiko barang sudah kita gotong-gotong ke halaman terus nggak laku ya kita putuskan lebih baik dibawa ke Goodwill saja.

Selain itu kita beres-beres rumah juga dalam rangka mau merubah kamar kerjanya mas Dadit menjadi kamar tidurnya Fasha. Nah itu tuh yang berat. Mesti gotong-gotong lemari , meja, tempat tidur, rak buku, wah.... nggak bisa satu hari kerjanya. Sudah nyicil dari beberapa hari yang lalu sekarang aja belum selesai. Ntar deh kalau sudah beres kamarnya Fasha kita foto :).

Fasha tuh kalo ada orang yang sibuk, pasti dia ikutan sibuk juga :). Maksudnya barang-barang yang sudah diatur eh.... malah diberantakin lagi. Ikut naik-naik tangga mau ngatur baju-baju dalam lemarilah, ikut sibuk ngevakum kamar pakai mainannya dia, ikut narik-narik keset, wah, heboh deh ...:D.

Kebetulan pas ngatur kamar, lampu tidur kita taruh diatas lantai karena masih mau mengatur meja. Langsung deh isengnya Fasha muncul. Fasha ambil kap lampunya terus dipake dikepala seperti topi. Lucu deh, seperti pakai topi Alladin.

Image hosted by Photobucket.com
Image hosted by Photobucket.com

Image hosted by Photobucket.comJuga bolpen dan pensil yang tadinya jauh dari jangkauannya Fasha, karena rumah kita beresin, jadinya Fasha bisa ambil bolpen. Lalu yang jadi korban..... pintu dan tembok * waks*. Coret-coret pintu dan tembok. Aduh nak, ini kan apartemen sewa, kalo rumahnya ada coretan kan kita kena denda....*hiks*.

Padahal udah kita kasih mainan seperti papan tulis supaya Fasha kalau mau coret-coret ya disitu aja, tapi ya itu, mumpung ada bolpen di depan mata langsung aja sret...sret.... jadi deh gambar abstrak di tembok, hehehe.... :D.

Tuesday, May 10, 2005

State Street and Spring Green

Mulai minggu kemarin udara sudah mulai panas, suhu sekitar 70-85 F. Wah, melebihi suhu Jakarta nih ! Tapi karena disini banyak angin, jadinya nggak begitu terasa panas. Udara nyaman begini buat kita pingin tiap hari main keluar rumah.

Image hosted by Photobucket.comHari selasa kemarin saya diajak mbak Tutut jalan-jalan ke downtown naik bis. Downtownnya masih di lingkungan kampus UW-Madison. Tujuannya ke Memorial Union dan State Street. Saya, Fasha dan mbak Tutut berangkat jam 11.30, langsung turun di Memorial Union.

Saya dan Fasha memang baru beberapa kali naik bis, malah belum pernah naik bis cuma berdua Fasha. Soalnya takut kalo ada apa-apa. Kebayang lah repotnya kalo cuma berdua. Apalagi saya bawa stroller yang harus dilipat kalo di dalam bis. Nah, kalo cuma berdua Fasha terus siapa dong yang mau megangin Fasha pas saya ngelipat stroller..... Untungnya Fasha di dalam bis mau duduk manis. Mungkin kerasa beda kali, soalnya kan Fasha duduk dipangku nggak pakai car seat. Jadinya merasa bebaaaasssss.....:D.

Image hosted by Photobucket.comKita jalan-jalan sebentar di pinggiran danau Mendota di Memorial Union. Banyak orang yang duduk-duduk. Di danau juga sudah mulai tampak orang yang pakai boat, canoe, mancing... duh, seneng deh lihatnya.

Nggak lama kita disana, terus kita langsung menuju ke Library mall. Di Library mall banyak cart yang menjual makanan khas negara lain, seperti makanan dari Jamaica, Meksiko, Thailand, Jepang, bahkan dari Indonesia juga ada lho :). Karena kita udah makan siang di rumah, jadinya kita nggak mampir beli makanan di cart deh.

Image hosted by Photobucket.comDi Library mall pas kita lagi jalan ketemu Nurul, teman satu kampus mas Dadit. Dia dari Indonesia juga. Tentunya kita ajak foto-foto juga dong :P. Di Libary mall banyak tanaman, yang musim begini bunga-bunga sudah mulai mekar. Asyik juga nih kalo foto-foto pakai latar belakang bunga-bunga. Deu, kaya penyanyi India aja nih, hihihi ...:D.

Lalu perjalanan dilanjutkan menuju State Street. Di kiri kanan State street ini banyak toko dan restoran. Kayak Malioboro kalo di Yogya * ehm, jadi inget kampung halaman nih...:D * Bedanya di jalan ini nggak boleh ada mobil yang masuk. Jadinya kita nyaman lah kalo mau shopping, nggak keganggu lalu lalang mobil.

Image hosted by Photobucket.comAda sih beberapa toko yang lagi diskon, tapi saya sih emang niatnya jalan-jalan jadinya nggak beli-beli. Oya, beli truk mainannya Fasha , harganya 2 dolar. Duh, padahal kalo kita beli di pasar di Indo paling juga harganya 3000 perak, huhuhu...

Capek 'ngukur' jalan di State street, akhirnya kita istirahat di bawah pohon rindang di Library Mall. Asyik... adem oiy...:D. Banyak lho student yang juga lagi leyeh-leyeh sampai ketiduran di atas rumput. Bawaannya jadi pingin tidur juga nih :P. Nggak terasa udah jam setengah empat, harus pulang. Belum masak buat makan malam siy...

Lalu weekend kemarin kita diundang lunch di rumah Mary Jo, pimpinan tempat mas Dadit kerja. Rumahnya di luar kota, namanya Spring Green. Perjalanan sekitar satu seperempat jam ke arah barat Madison. Hebat juga Mary Jo tiap hari bolak-balik ke kampus dari rumahnya yang nun jauh disana.

Kita berangkat bersama teman satu kerjaan mas Dadit. Chris dan tunangannya Jeany dari Korea, Van dari Vietnam, dan Nand dari Thailand. Habis makan siang kita diajak keliling-keliling Spring Green oleh Mary Jo.

Image hosted by Photobucket.comPertama-tama kita mampir ke pabrik keju, namanya Cedar Groove Cheese. Tapi ternyata hari minggu tutup, jadinya kita cuma lihat tempat penyulingan air limbah pabriknya. Kata Mary Jo, air hasil penyulingannya lebih bersih daripada air sungai itu sendiri. hm....

Foto dari kiri-kanan : Nand, Mary Jo, Jeany, Chris, Van, Heni dan Fasha di tempat penyulingan air.

Image hosted by Photobucket.comHabis itu kita diajak ke Taliesin, home townnya Frank Lloyd Wright, arsitek Amerika yang terkenal. Taliesin cuma berjarak sekitar 10 menit dari tempatnya Mary jo. Frank Lloyd merancang banyak bangunan terkenal di Amerika. Di Taliesin, Frank Lloyd merancang resort, hotel, sekolah, barn, dll. Tapi karena tarif masuknya mahal, sekitar 50 dolar per orang *waks*, jadinya kita cuma keliling-keliling sekitar Taliesin aja.

Wah, bagus deh pemandangannya. Ada danau buatan, ada air terjun, disain bangunannya keren. Mas Dadit seneng banget :D. Kata mas Dadit, bisa jadi sumber inspirasi kalo dapet job ngedisain rumah nantinya nih. Kalau kata saya sih pingin deh suatu saat punya rumah seperti ini *ngayal*.... Berkhayal boleh aja khan, hehehe....

Sunday, May 08, 2005

Mother's Day


Selamat hari Ibu...! Kalau di Indonesia kita merayakan Hari Ibu tanggal 22 Desember, tapi kalau di sini Mother's Day tanggal 8 Mei. Hari ini adalah my second mother's Day. Senang, bahagia, haru, semuanya campur aduk rasanya setelah menjadi seorang ibu. Senang melihat keluarga kita bahagia, sehat, anak yang lucu dan menggemaskan. Alhamdulillah diberi kekuatan untuk menjalani tugas menjadi ibu. Semoga teman-teman juga diberi kekuatan dalam menjalani tugas mulia ini.

Berbicara mengenai Hari Ibu, jadi ingat dengan Ibu saya yang sudah tiada. Semenjak kuliah saya tinggal di Yogya terpisah dari orang tua yang tinggal di Jakarta dan hanya setahun sekali ketemu ibu, karena beban kuliah, praktikum dan tugas jaga ke Rumah Sakit di luar kota yang padat. Bahkan kadang saat Idul Fitri pun saya tidak sempat pulang ke Jakarta karena harus jaga malam di Rumah Sakit, akhirnya bapak dan ibu yang mengunjungi saya. Selesai kuliah bukan berarti saya bisa kembali tinggal bersama orang tua. Setelah lulus saya menikah lalu bekerja, tetap tinggal di Yogya sehingga frekuensi ketemu orang tua pun dapat dihitung dengan jari.

Kemudian pada saat saya melahirkan, meski sakit Ibu tetap masih memaksakan diri menunggui saya melahirkan di Yogya. Tetapi setelah Fasha lahir ibu sudah tidak dapat berbuat banyak terhadap cucu barunya, cucu pertama, seperti eyang-eyang baru yang lain. Ibu sudah kepayahan menggendong, menina-bobokan dan memandikan cucunya. Tetapi bagi saya itu sudah sangat berarti.

Terkadang sampai saat ini saya menyesal tidak sempat berbuat banyak untuk orang tua terutama kepada ibu. Kebaikan ibu tidak dapat kita balas sebanyak beliau memberikan kepada kita. Kalau saja waktu ini bisa diulang, ingin rasanya saya kembali ke masa lalu dengan lebih banyak mengisi waktu bersama ibu. Tapi itu tidak mungkin terjadi. Saya sekarang hanya bisa berdoa semoga Ibu dapat tenang dan bahagia disisi-Nya. Amien.

Saya mengutip tulisan dari salah satu milis yang saya ikuti mengenai jasa seorang Ibu. Pertama kali saya membaca puisi ini saya sedih dan terharu, karena ingat almarhumah Ibu. Semoga tulisan ini dapat menjadi semangat kita.

KAPAN TERAKHIR KITA MENCIUM IBU?

Saya berharap Ibu kita masih ada.
Betapa menyesalnya, bila telah tiada.
Ketika kita lahir menangis,
Ibu ketawa, semua orang tertawa gembira

Ibu yang pertama kali dan setiap saat mencium kita, dulu.
Kini Ia akan terus melakukannya,
sayang kita merasa tidak perlu.
Tanpa pamrih ia lakukan.
Dengan kasih sayang penuh Ia berikan.

Ketika kita ingusan, Ia rela menghirup
Ingus kita dengan mulut manisnya.
Ketika kita sakit, ia ikut sakit.
Ketika kita tidak bisa tidur, ia ikut ikut lembur.
Ketika kita tak mau makan,
ia korbankan apa saja agar kita makan.

Apa yang bisa kita lakukan saat ini?
Coba kita lakukan, setelah membaca
puisi ini, begitu ketemu, cium Ibu.
Bila jauh, angkat telepon, minta ampun

Saya bayangkan Ibu akan meneteskan air mata.
Air mata ketulusan kasih sayang seorang Ibu

Bila kita mati buatlah sebaliknya.
kita ketawa gembira, setidak-tidaknya tersenyum.
Sementara Ibu dan seluruh kerabat kita
yang ditinggal menangis sedih

Sungguh kita tidak tahu, bagaimana
keadaan kita nanti ketika mati.
Apakah bisa tertawa,
atau malah Ditertawakan !

Semoga bermanfaat

Hasan Basri (yang sudah tidak bisa mencium ibu yang sudah fana)



Tuesday, May 03, 2005

Happy Birthday Mas Dadit.....



Dear Mas Dadit,

You are special
and your kindness means so much to us....
We want to say thank you for all you do
and We are so proud to be a part of you.

We are thinking of you and
your happiness on this special day...
and that God will bless you abundantly
each and every way.

Love,

Heni - Fasha




Image hosted by Photobucket.comHari ini tanggal 3 Mei mas Dadit ulang tahun. Kita sengaja nggak mengadakan pesta karena sekarang ini mas Dadit sedang sibuk-sibuknya bikin paper dan presentasi. Maklum, akhir semester sih... Juga bukan hari week end jadinya teman yang lain juga pada sibuk.

Kita juga nggak rencana makan keluar, selain nggak ada waktu, mas Dadit inginnya kita merayakan sederhana di rumah saja. Masak sendiri gitu. Seperti biasa dalam tradisi keluarga kita setiap ada yang ulang tahun dibuatkan bubur merah putih.

Image hosted by Photobucket.comSelain itu saya juga masak nasi kuning dengan ayam goreng lengkuas. Resepnya dapat tabloid Nova, sudah dimodifikasi. Juga untuk tambahannya saya masak siomay dan klepon (resep kleponnya dari majalah Sedap Sekejap). Untuk kleponnya sebagian dibawa mas Dadit ke kantor. Katanya sih buat icip-icip teman-temannya.

Omong-omong ini kali pertama ultah mas Dadit yang jauh dari keluarga di Indonesia lho. Jadi berasa banget bedanya. Kalo dulu kita bisa ngumpul sama keluarga dan saudara, nah, sekarang ya ngumpulnya cuma sama anak istri aja deh. huhuhu... sedih juga ya...Ya namanya juga lagi prihatin, hidup jauh demi mendapatkan ilmu, ya kan.... :)

Sunday, May 01, 2005

Sendratari Ramayana

Image hosted by Photobucket.comMalam minggu kemarin kita sekeluarga datang ke acara Concert Javanese Dance and Music di Mills Concert Hall, University of Wisconsin - Madison. Acara ini menampilkan Sendratari Ramayana episode Sinta Ilang dan Subali Gugur. Acara yang diselenggarakan satu tahun sekali itu menampilkan murid dari bagian gamelan dan dari bagian tari Jawa. Setiap akhir tahun ajaran pasti mereka pentas. Pastinya yang nari dan yang main gamelan ya orang bule dong.... Sudah gitu yang nyinden ( menyanyi tembang Jawa ) juga orang bule.

Image hosted by Photobucket.comWah, nggak nyangka banyak juga orang asing yang mau belajar kesenian Indonesia, ck ck ck... Penontonnya juga banyak. Bangku penonton penuh sesak. Untungnya kita dapat di bangku paling depan. Jadinya nyaman deh nontonnya. Sudah gitu kalo di belakang Fasha rewel terus minta maju ke depan panggung.

Selama acara Fasha alhamdulillah nggak rewel. Tadinya kita sempet khawatir apa Fasha nggak bosen duduk dan nonton selama 2 jam penuh.... Eh,... malah Fasha menikmati sekali. Tiap saya tawari minum atau cemilan nggak mau, maunya ya itu berdiri di pinggir panggung sambil nonton. Makanya ada beberapa foto yang kelihatan kepalanya Fasha, hehehe....Duh nak, seneng deh bunda. Lain kali kalau bunda yang nari Fasha juga anteng seperti ini ya.....

Untuk foto-foto pertunjukan dan ringkasan cerita Sendratari Ramayana episode Sinta Ilang dan Subali Gugur bisa dilihat dibawah ini.... selamat menikmati :)

Adegan 1 - Kerajaan Alengka
Image hosted by Photobucket.comRaksasa-raksasa sedang berbaris bersiap menyambut kedatangan raja mereka, Rahwana. Rahwana memerintahkan Marica untuk menipu Sinta, wanita yang dicintainya. Awalnya Marica menolak, tetapi dengan paksaan Rahwana, Marica bersedia. Marica menipu dengan merubah diri menjadi kijang emas.

Adegan 2 - Hutan Dandaka
Image hosted by Photobucket.comPrabu Rama, istrinya Sinta dan Lesmana, adiknya sedang berada di dalam hutan dalam masa 13 tahun pengasingannya. Tiba-tiba muncul kijang emas. Sinta tertarik dan meminta Rama suaminya untuk menangkap. Sebelum pergi Rama memerintahkan Lesmana menjaga Sinta. Lalu Rama mengejar kijang tersebut jauh ke dalam hutan. Kijang emas meniru suara Rama minta tolong, Sinta khawatir, lalu memerintahkan Lesmana untuk Image hosted by Photobucket.commenyusul Rama. Sebelum pergi, Lesmana menorehkan keris pusakanya ke tanah membentuk lingkaran. Lesmana meminta Sinta untuk tetap tinggal didalam lingkaran. Siapapun yang akan mengganggu Sinta tidak akan bisa menembus lingkaran sakti tersebut. Lalu Rahwana muncul, tetapi tidak bisa masuk ke dalam lingkaran. Kemudian Rahwana merubah wujud menjadi resi tua. Karena kasihan, Sinta keluar dari lingkaran. Saat itu juga resi tua berubah menjadi Rahwana.

Adegan 3 - Langit Hutan Dandaka
Image hosted by Photobucket.comBurung Jatayu sedang terbang tiba-tiba Rahwana muncul dengan membawa Sinta menuju kerajaan Alengka. Mengetahui kalau Sinta dibawa Rahwana dengan paksaan, Jatayu lalu bertarung memperebutkan Sinta tetapi sayang sayapnya terkena sabetan keris Rahwana dan Jatayu jatuh ke hutan Dandaka.

Adegan 4 -Hutan Dandaka
Image hosted by Photobucket.comRama dan Lesmana mengejar kijang dan memanahnya. Tiba-tiba kijang berubah menjadi wujud semula yaitu Marica. Mengetahui mereka ditipu. Rama dan Lesmana kembali ke tempat mereka meninggalkan Sinta, tetapi tidak menemukannya. Rama melihat Jatayu terkapar. Jatayu menceritakan penculikan Sinta setelah itu Jatayu menghembuskan nafas terakhir. Kemudian datang Hanoman, monyet putih. Hanoman minta tolong Rama untuk menengahi permusuhan dua saudaranya Subali dan Sugriwa yang memperebutkan tahta kerajaan.

Adegan 5 - Kerajaan Gua Kiskenda, Gunung Maliawan
Image hosted by Photobucket.comImage hosted by Photobucket.com

Image hosted by Photobucket.comTentara monyet sedang berlatih. Hanoman datang bersama Rama dan Lesmana. Rama mengatakan bahwa yang berhak bertahta adalah Sugriwa, tetapi Subali tidak terima. Subali dan Sugriwa bertarung, Subali gugur. Kemudian dengan dipimpin raja yang baru kerajaan monyet bersiap membantu Rama untuk merebut Sinta kembali.