TENTANG ADANI I

Saya dan mas Dadit itu dari jaman pacaran dulu *ehem ;)* memang paling senang kalo jalan-jalan keliling lihat pemandangan cantik seperti gunung, pantai, pergi ke museum dan tempat bersejarah, atau ke daerah yang kita belom pernah kunjungi. Apalagi sekarang sudah ada Fasha. Jalan-jalan sekeluarga sekalian mengajak Fasha lihat tempat-tempat bagus lah, mumpung ada di tempat yang bukan hometown kita.

Sebenarnya kali ini sekalian menyelesaikan tugas dari kampus, mas Dadit mengajak saya dan Fasha ke Aztalan. Ya sambil menyelam minum air lah... Supaya kita taunya nggak cuma Madison aja :P. Jadinya hari minggu kemarin kita bertiga pergi ke Aztalan, kota kecil berjarak 1 jam sebelah timur Madison. Aztalan itu dulunya tempat perkampungan suku Indian dari tahun AD 900-1200.

Awalnya suku Indian ini berasal dari daerah Cahokia di Illinois, state di selatan Wisconsin. Lalu mereka pindah ke utara melalui crawfish river dan sampai di daerah yang namanya Lake Mills. Dan mereka mendirikan perkampungan dipinggir sungai ini. Mereka memilih Lake Mills ini karena daerah ini subur dan sampai sekarang akhirnya di daerah ini banyak didirikan pabrik makanan.

Perkampungan ini dipagari oleh batang-batang kayu yang tinggi-tinggi sebagai benteng. Tapi sekarang tinggal sisanya di sudut-sudut lahan. Dan kayu-kayu ini diberi fondasi oleh mound/ bukit yang sengaja dibuat oleh orang Indian. Ada mound yang dibuat untuk rumah kepala suku, tetapi ada juga mound yang dipakai untuk kuburan *waks...*.

Bentuk mound yang mereka bangun bermacam-macam, ada yang berbentuk seperti burung, kura-kura, kelinci, dll. Gambar-gambarnya bisa dilihat disini ya.

Pas Fasha ngelihat mound, langsung deh bawaannya mau naik :). Dengan susah payah Fasha pelan-pelan naik akhirnya sampe juga :). Yeah...:D. Ternyata setelah kita baca brosurnya, mound yang kita naiki ini dulunya kuburan, hiiiiiii....



Untuk jalan ke tempat pagar kayu tinggi-tinggi dari parkiran mobil itu lumayan jauh. Pas berangkatnya sih Fasha masih gagah, maunya jalan sendiri nggak mau dipegangi. Mana sampai disana Fasha maunya lari-larian. Eh... pas udah mau balik ke parkiran buat mindahin mobil ke sudut lain benteng, Fasha minta gendong... Capek ya ...



Disisi lain benteng ada tempat buat piknik dengan latar belakang three stages mound. Tapi kalo mound yang ini dulunya dipakai sebagai lokasi tempat tinggalnya kepala suku Indian :).

Karena udah jam setengah 1 sekalian aja Fasha makan siang. Karena kita lagi puasa jadinya cuma nemenin Fasha makan aja :). Saya bawakan makanan+lauk seperti biasanya dan roti isi meises.

Tapi Fasha maunya cuma makan roti isi meises aja. Itupun maunya makan sendiri. Fasha makan habis setengah tangkap. Cukuplah buat mengganjal perut di perjalanan. Apalagi selama perjalanan Fasha selalu minta snack.

Kita di Aztalan nggak lama, cuma sekitar 1 jam saja. Karena ternyata jarak Aztalan dan Johnson Creek cuma 6 mil, ya kita nggak menyia-nyiakan kesempatan ke factory outlet dong, hehehe.... *kalo ini sih bunda yang lapar mata ;)*.

Tapi kita nggak beli-beli kok :). Cuma niatnya mau beli longjohn buat Fasha pas winter nanti. Tapi ternyata harganya masih mahal :(. Longjohn itu celana ketat khusus winter buat dipake sebagai daleman celana panjang. Kadang juga dijual pasangan dengan atasannya. Malah akhirnya ketemu baju lengan panjang buat dipakai Fasha winter ini dan kaos buat summer depan seharga 99 sen !

Eh, pas di toko Fasha ngelihat ada mainan balok yang berbentuk kereta langsung minta beli. Pas mita minta supaya mainannya dikembalikan lagi Fasha malah nangis... Memang sekarang ini Fasha lagi tergila-gila dengan kereta, dari mainan kereta Thomas, video, sampe buku ceritapun maunya dibacakan yang ada gambar keretanya. Ya udah deh, akhirnya kita belikan ;).

Udah gitu namanya anak-anak maunya mainannya dipegang terus... Padahal kan berat bo ! Sampe kepayahan Fasha bawa mainannya. Tapi pas kita mau bantuin bawain, Fasha nggak mau... Deu, kekeh deh :D.

Habis dari Johnson Creek kita ke arah selatan ke daerah dekat Whitewater. Ngapain lagi kalo bukan jalan-jalan lihat pemandangan :). Disana terkenal ada Kettle Moraine seperti yang pernah kita kunjungi di Arboretum itu tapi yang ini besar banget! Sayang kita nggak sempat turun buat foto-foto, soalnya Fasha tidur di perjalanan dan tempatnya itu namanya Kettle Moraine Scenic Drive, jadinya susah untuk cari parkiran. Padahal penmandangannya bagus banget loh :). Laen kali deh ya jalan kesana lagi ....

Btw, sekarang kita mau cerita sedikit soal sekolahnya Fasha *lagi ;)*. Sekarang Fasha sudah nggak nangis kalau ditinggal. Kata gurunya Fasha sudah mau ikutan kegiatan 'belajar' seperti pas nyanyi bersama sudah mau ikutan tepuk tangan, nggak cuma diem dan duduk malu-malu. Kalo pas lagi acara main di playgroundnya sih udah nggak perlu ditanya lagi deh, malah udah manjat-manjat yang padahal menurut saya sih itu masih terlalu tinggi buat Fasha.

'Mejeng di depan kelas'

Mungkin supaya Fasha lebih akrab sama lingkungan sekolahnya lebih baik sering-sering saya bawa ke sekolahan kalo pas waktu senggang. Soalnya deket siy... :). Bisa jalan kaki kesana. Paling tidak Fasha bisa main di playgroundnya dan ketemu guru dan teman-temannya. Biar Fasha nggak merasa asing lah dengan lingkungan sekolahnya ...:)



'Main di gym dan playground di sekolah'

Wah, kemarin banyak cerita soal Fasha lepas dot jadinya lupa cerita tentang kegiatan bundanya nih :). Hari Kamis minggu lalu saya dan Tia datang ke acara Parenting Workshop di Marriott Madison West. Seminar gratis ini menampilkan pembicara Paula Spencer , dia sering menulis artikel di parenting magazine dan menulis buku-buku mengenai childhood. Tema seminarnya Relieve the Stress of Raising Your Child. Keren kan...:).

Meski gratis tapi yang dateng penuh sesak. Untungnya kita udah daftar duluan via online. Malah banyak yang ngantri di luar gedung sebagai waiting list.

Seminarnya berlangsung sekitar 1 jam-an. Alhamdulillah, banyak masukan mengenai toddler. Memang sih, seminar ini sebenarnya lebih dikhususkan untuk orang tua yang punya anak toddler (1-4 tahun). Memang di Madison sini banyak seminar gratis soal anak-anak seperti ini. Tanggal 28 ini aja sebenernya ada juga seminar mengenai seni pada anak-anak. Tapi karena seminarnya pagi dan pas week day ya saya nggak bisa ikut deh :(. Soalnya kan mas Dadit ke kampus, jadinya nggak ada yang nungguin Fasha.

Terus saya mau cerita lagi soal gimana kok Fasha bisa lepas dot. Ada beberapa teman yang tertarik gimana cara lepas dot. Tapi sekali lagi ini cuma cara saya aja, saya udah mencoba banyak cara yang disarankan dari pediatriknya, dari parenting website, dari parenting magazine, tapi semuanya kurang cocok kalo diterapkan ke Fasha. Jadi semuanya tergantung anaknya juga. Semoga bisa dicoba :).

Sebelumnya kita mencoba beberapa cara buat melepas dot, a.l :
- Dotnya diganti dengan training cup / botol minum yang lucu-lucu
- Sedikit-sedikit jumlah susu di dot dikurangi
- Susunya dicampur air putih dengan kadar makin lama makin banyak air putihnya
- Lebih sering diberi air putih
- Lebih banyak diberi makan jadinya sudah kenyang duluan

Ada juga teman yang nipplenya digunting biar lobangnya besar jadinya si anak nggak bisa ngedot lagi. Atau juga ada yang ujung nipplenya digunting tapi dimasukkan sedotan jadinya anak menyedot susu tapi pakai botol dotnya. Tapi cara ini nggak saya lakukan. Soalnya sayang kalo sampai ngebolongin nipplenya. Wong nipple dotnya Fasha itu import dari Indo je. Kalo dibolongin kan mesti susah-susah ngirim lagi ....... :)

Tapi semuanya nggak berhasil. Lalu saya ingat kalau anak itu pingin sesuatu kalau ada barang di depan matanya. Kalau barangnya nggak ada ya paling dia cari sebentar, kalo nggak terpenuhi ya dia biasanya nggak akan mencari-cari. Fasha tahu saya selalu mensterilkan dotnya pakai panci yang selalu saya taruh di dapur. Nah, setiap mau minta susu pasti Fasha menunjuk-nunjuk si panci itu. Makanya saya simpan panci dan dot-dotnya ( jangan dibuang dahulu dotnya, siapa tahu si anak nangis bombay minta dot kan malah kita yang repot). Tapi menyimpannya jangan sampai si anak tahu ya... Soalnya selama ini saya selalu berusaha seperti cara-cara diatas tanpa menyimpan sumbernya (dot dan pancinya) ya jadinya Fasha cari-cari terus.

Nah, malam itu kalau biasanya Fasha minta dibacakan buku cerita sambil mimik dot, tapi ternyata bisa bobok tanpa dot. Lalu pagi hari sehabis kita sahur Fasha bangun seperti biasanya minta dot, tapi nggak saya kasih lalu saya bawa ke dapur tempat biasanya disimpan dot dan pancinya. Setelah dia lihat nggak ada dot dan pancinya, Fasha minta bobok lagi sambil minum pakai sippy cup dengan dibacakan buku cerita lagi. Nah, sejak saat itu Fasha jadinya nggak pernah minta dot lagi deh :). Begitu deh ceritanya. Semoga berguna :D.



Lalu pagi ini Fasha kita potong rambutnya lagi. Seperti biasa sebelumnya kita pasang video kesayangan Fasha supaya bisa duduk anteng. Awalnya ayah pingin motong nggak pake clipper. Mau seperti tukang potong rambut di salon itu loh... yang rambutnya diambil dikit-dikit terus dipotong. Fasha sih nggak nangis, tapi lama-lama Fasha duduknya maju-maju menjauhi ayah ;). Mungkin geli kali ...:D.

Karena nggak sukses, jadinya langsung dipotong aja rambutnya pake clipper. Nah, karena pake mesin, jadinya cepet selesai deh. Hasilnya jadi cepak ! Udah gitu si ayah minta potong rambutnya juga. Wah, jadi kembaran nih...

Terus habis potong rambut dan mandi, Fasha minta jalan-jalan keluar Udaranya lagi bagus, sejuk. Sekalian mau foto apartemen dan lingkungan rumah kita kalau pas fall. Daun-daun sudah banyak yang berguguran dan berubah warna, jadi merah, kuning dan coklat. Cantik....

Ohya, puasa disini karena fall jadinya mungkin lamanya seperti puasa di Indo. Tapi meski dingin, udaranya kering, jadinya cepet haus. Ditambah lagi kan sedikit orang muslimnya jadinya godaannya banyak :).



Terus malamnya kita ke acara buka puasa bersama di rumahnya Tia. Lalu pas pulangnya kita sekalian mengantarkan Nurul pulang tapi mampir dulu ke Sentry supermarket. Nah, Sentry itu groseri favorit saya, soalnya punya trolley kecil buat anak-anak. Fasha senang sekali kalo dorong-dorong trolley kecil itu. Serasa grown up ya, nak.... :D.